6 Atraksi Liburan Ala Petualang di Hat Yai
Hat Yai memang jarang tercatat dalam agenda perjalanan turis Indonesia saat mengunjungi Thailand. Namun kota perbatasan yang jaraknya tak jauh dari Malaysia ini sebetulnya memberikan kenyamanan lebih pada turis Indonesia. Karena letaknya yang dekat dengan Malaysia, maka kuliner halal pun sangat mudah dijumpai disini selain kuliner lokal khas Thailand lainnya yang juga melimpah.
Baca juga: 8 Hal Unik Suku Maori di Selandia Baru
Main Air di Air Terjun Gading Gajah
Nam Tok Nga Chang atau Air Terjun Gading Gajah ini berstruktur tujuh tingkat dan di tingkat tiga, kucuran airnya terbelah dua sehingga mirip gading gajah. Berlokasi di Suaka Margasatwa Ton Nga Chang, destinasi petualang ini berjarak sekitar 26 kilometer dari pusat Hat Yai.
Mengunjungi Patung Buddha Tidur
Kalau di Bangkok ada Wat Pho yang terkenal dengan patung Buddha berbaring, Hat Yai juga punya Wat Hat Yai Nai yang mengoleksi Sang Buddha berbaring dengan ukuran ketiga terbesar di dunia dengan panjang 35 meter.
Eksplor Amphoe Sadao
Kota mungil dekat Hat Yai ini berbatasan langsung dengan Malaysia, tempat stasiun kereta Padang Besar berada. Di sinilah biasanya turis akan melintas ke Malaysia atau sebaliknya. Sadao tak begitu padat meski banyak turis yang menyinggahi kota mungil ini untuk melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Atraksi wisata yang bisa dikunjungi adalah Suan Dainosau berupa taman dengan lampion yang akan menyala di malam hari, kafe dan panggung pertunjukan.
Menyepi di Gua
Wat Tham Khao Rup Chang adalah kuil yang tak biasa penampakannya bila dibandingkan dengan kuil lainnya. Lokasinya jauh dari kota Hat Yai dan masih terdengar bunyi jangkrik di beberapa sudut lahannya. Kuil ini dibangun pada gua yang berlokasi di tengah hutan bukit. Dari luar tampak tanda-tanda umum layaknya klenteng dan interiornya pun berupa lorong sempit di antara stalakmit dan stalaktit.
Kulineran di Pasar Apung Khlong Hae
Dengan 200 toko yang berjualan di sekitar 90-an perahu, barang-barrang yang ditawarkan di sini cukup lengkap. Mulai dari aneka buah tropis, kuliner lokal dan beberapa suvenir. Penjaja makanan pun peduli lingkungan dengan menyajikan hidangannya menggunakan daun pisang untuk dimakan di tempat atau periuk tanah liat untuk yang dibawa pulang, Rekomendasi kami adalah khanon mod (bola-bola tepung beras goreng isi kacang merah), khao yam (nasi campur sayuran) dan sate ayam. Pasar apung ini hanya buka pada Jumat, Sabtu dan Minggu pukul 16:00 hingga 21:00.
Selfie di Kuil Besi
Kuil Phra Maha Chedi Tribop Trimongkol terkenal dengan konstruksinya yang terbuat dari baja dan di saat senja, lampu-lampu di sekitar kuil akan mempecantik kuil yang berada di atas bukit ini. Dari sini juga pengunjung bisa menikmati pemandangan Hat Yai dari ketinggian.