Gak Sembarangan, Naik Gunung Sekarang ada Protokol Kesehatannya
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan bantuan kepada Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia sekaligus memberikan sosialisasi mengenai protokol kesehatan dalam kegiatan wisata pendakian gunung. Kegiatan Simulasi Penerapan Protokol Kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (15/8/2020) hingga Senin (17/8/2020).
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020), mengatakan protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peranan penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang aktivitas wisata minat khusus.
“Protokol kesehatan berbasis CHSE berperan penting untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang aktivitas minat khusus bisa bangkit kembali,” kata Rizki.
Adapun protokol kesehatan yang diberlakukan antara lain, membawa suat keterangan sehat, menggunakan masker selama kegiatan, sering mencuci tangan dan membawa hand sanitizer serta selalu menjaga jarak aman saat perjalanan.
Kemenparekraf/Baparekraf juga memberikan bantuan berupa sepatu pendakian, jas hujan, tas ransel, serta topi rimba kepada 380 anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI).
Rizki mengungkapkan bantuan ini merupakan bentuk komitmen Kemenparekraf/Baparekraf untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus memberdayakan pelaku UMKM. Produk dan barang yang disumbangkan tersebut merupakan produk buatan dalam negeri dari berbagai daerah.